BERITA ACARA DISKUSI (BAD)
SILABUS BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
Sabtu 01 November 2013
1. Pertemuan perkuliahan dibuka oleh Dosen Pengampu, Endang Supriatman, Drs. dengan ucapan salam bersama – sama.
2. Dosen menyuruh kepada setiap kelompok untuk mempersiapkan bahan untuk presentasi di depan kelas.
3. Dosen bertanya apakah sudah diundi untuk yang akan presentasi dan karena belum makan dosen menyuruh untuk mengundi kelompok yang akan tampil pada pertemuan sekarang, dan kelompok Dindin yang harus menyajikan materinya di depan kelas.
4. Karena Hanif gagal dalam presentasi KIKD IPA SMP/MTs makan Hanif masuk kelompok Dindin dan presentasi didepan kelas.
5. Dosen memeriksa makalah kelompok Dindin dan melihat pembahasan satu bab hanya setengah lembar padahal harus paling banyak. Karena yang di diskusikan yaitu isi silabus dan Permendikbud
6. Dosen menyampaikan bahwa presentasi didepan kelas merupakan metode diskusi cara seminar
7. Doen melihat tujuan dari pembuatan makalah dan menyatakan sudah sesuai dengan kriteria
8. Dosen melihat adanya isi Pedoman pembuatan silabus tetapi tidak tertera pernyataan apakah itu Permendikbud No. 66 Tahun 2013 atau Permendikbud No. 81a Tahun 2013
9. Dosen menyatakan adanya silabus dalam makalah
10. Dan bertanya kepada kelompok Dindin untuk pembagian tugas
11. Dindin menjawab bahwa Dindin sendiri sebagai pemateri, Risya sebagai moderator dan Hanif sebagai notulen
12. Karena pembahasan makalah Dindin hanya sedikit dosen merekomendasikan agar makalah hanif dapat mebantu dalam jalannya diskusi
13. Tetapi ternya isi makalah Hanif dalam pembahasan sama sedikit, dan menyatakan padahal ini buka diskusi pertama
14. Dosen mempersilahkan kepada moderator untuk memulai
15. Moderator yakni Risya Khairun Nisa membuka diskusi dengan ucapan basmallah bersama – sama. Moderator mempersilahkan penyaji yaitu Dindin Wahyudin untuk menyajikan materinya.
16. Dindin mulai mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang Silabus Bahan Kimia dalam Kehidupan dengan ucapan basmalah dan salam lalu membuka dengan kata diskusi
17. Dosen mengkritik yang disampaikan Dindin karena bukan diskusi tapi seharusnya presentasi
18. Dindin mulai mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang Silabus Bahan Kimia dalam Kehidupan memulai dari Standar Penilaian
19. Dosen mengkritik Dindin dan menyuruh langsung masuk pembahasan
20. Dindin mulai mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang Silabus Bahan Kimia dalam Kehidupan : Silabus dan permendikbud No. 66 Tahun 2013 yairu dari segi penilaian sudah sama dan dapat dilihat dari silabus tulisan sudah sama dengan permendikbud dalam point observasi terdapat dalam penilaian kompetensi penilaian sehingga sudah sesuai dengan permendikbud No. 66 Tahun 2013
21. Dosen mengkritik apa yang disampaikan Dindin :”Itu adalah kesimpulan ini dengan ini sudah sesuai, karena tujuanya juga verifikasi kesesuaian kalau pembahasan tidak begitu jangan dulu ke ujung atau ke finall, ini dengan ini sesuai ini dengan ini tidak sesuai. Pertontonkan dahulu permendikbud dan sesuai dengan itu lalu perlihatkan silabusnya. Lalu untuk sesuai tidak sesuai nya simpan di simpulan nanti akhirnya berapa persen sesuainya berapa persen tidak sesuai nya”
22. Dindin memulai presentasinya kembalui : “Bisa dilihat disilabus tentang penilaian observasi bisa dibandingkan dengan permendikbud no 66 tentang observasi
23. Dosen mengkritik pernyataan Dindin salah : “Permendikbud laman tempatnya apa? Pada bab berapa. Pertama alamatnya peremendikbud no 66 tetapi bab berapa pasal berapa karena permendikbud itu banyak”
24. Dindin kemudian memulai lagi pembahasannya : “Bisa dilihat dari silabus dan dari permendikbud no. 66 2013 Bab bahwa sudah sesuai”
25. Dosen memperjelas denga “Bab 2” karena Dindin tidak menyebutkan Bab nya
26. Dindin kemudian melanjutkan “Silabus sudah diperbandingkan dengan Peremendikbud no 66 Tahun 2013 pada bab 2 penilaian otentik”
27. Dosen mengkritik dan menambahka a besar titik satu
28. Dindin melanjutkan bahasannya “Peremendikbud no 66 Tahun 2013 pada bab 2 Satu titik
29. Dosen mengkritik pernyataan Dindin yang menyatkan “Satu titik” adalah salah sebab akan ada satu kurung akhir, ada a kecil seharusnya a besar titik satu titik
30. Dindin mengulangi kembali “Silabus diperbandingkan dengan peraturan Peremendikbud no 66 Tahun 2013 pada bab 2 tentang standar penilaian a besar titik satu titik penilaina otentik, dapat dilihat tugas dan observasi
31. Dosen mengkritik ketika Dindin menyebutkan “Psikotropika” adalah salh karena “P” nya jangan dibaca sehinggaa dibaca “Sikotropika”
32. Dindin melanjutkan kembali pembahasan tentang penilaian otentk dengan tugas
33. Dosen mengkritik pernyatan Dindin “Yang ini dengan yang mana satu titik atau dua titik yang tugas?”
34. Dindin menjawab “Dibandingkannya dengan satu titik ini sudah sesuai”
35. Dosen kemudian bertanya kepada Dindin “Alasan sesuai?”
36. Dindin kemudian menjawab :Karena siswa dituntutut untuk melakukan membuat tulisan tentang pemecahan masalah menghindari zat adiktif”
37. Dosen mengkritik bahw “Satu titik itu kalau di singkat penilain otentik tapi memlauii tugas tadi ada penilaina otentik, siswa diberi tugas tadi berarti ada penilaian otentik yang sesuai aebelah mana sesuainya?”
38. Dosen menyuruh Dinidn membuka silabus nya karena ternata bukan sebuah tulisan. Ttapi pernyataan “Buatlah tulisan!”
39. Dosen bertanya kepada Dindin “Sebelah mana otentiknya? Dan apa itu penilaian otentik?”
40. Dosen menyuruh berhenti dahulu sampai dipembahasan ini dan menyuruh moderator mengemas kembali penyajian Dindin baru nanti maju lagi untuk Dindin.
41. Dosen menyuruh untuk melempar pada peserta diskusi dan harus ada yang bertanya
42. Risya kemudian mengemas pernyataan Dindin “untuk penilaian observasi tadi dikemukakan”
43. Dosen megkritik apa yang dikatakan Risya karena yang Dindin bahas itu penilaina otentik dan tugas bukan observasi
44. Dosen meninta Risya untuk mengulangi kembali
45. Risya memulai mengemaskembali pernyatan Dindin “Tadi dikemukankan tugas dan penilaian otentik”
46. Dosen menambahkan “Adanya tugas disilabus tersebus”
47. Risya memulai mengemaskembali pernyatan Dindin “Adanya tugas disilabus tersebus di katakan materi”
48. Dosen mengkritik bukan “materi” tetapui seharusnya “Pemateri”
49. Risya memulai mengemaskembali pernyatan Dindin “Adanya tugas disilabus tersebus di katakan pemateri sesuai dengan permendikbud No.66 Tahun 2013 tetag penilaian otentik
50. Dosen mengkritik “yang plg penting adalah berbicara sebagai moderator di pendekan apa yang disajikan pemateri apa yang saya ucapkan jadi pendek dan jangan menyeleweng”
51. Dosen menyuruh agar membuka pertanyan dan harus ada pertanya
52. Dosen menytakan bahwa modertor harus memotivasi untuk bertanya
53. Risya :”Silahkna kepada rekan rekan untuk mengajukan pertanyaan”\
54. Dosen menambahkan “Harus ada pertanyaan, karena ini membahas silabus dan permendikbud, silabus harus sesuai dengan peraturannya walaupun silabus dibuat dari pusat. Dalam perkuliahan mahasiswa harus aktif berfikir kritis hrus memliki rasa ingin tau, setelah tau tadi ingin tau lebuh dalam lebih luas harus tanya lagi dengan rasa ingin tahu”
55. Risya : “Silahkan pada rekan rekan mengajukan pertanyaan”
56. Oon Nurhayati kemudian bertanya : “Dalam silabus tadi dinyatakan sama dalam tugas dengan permendikbud yang satu titik penilaian otentik apa kaitannya penilaian otentik dengan tuhas?”
57. Dosen mengkrtik bukan sama atau tidak sama tetapi sesuai atau tidak sesuai
58. Oon Nurhayar : “Dalam silabus tadi dinyatakan tugas sesuai dengan yang satu titik penilaian otentik apa kaitannya penilaian otentik dengan tugas?”
59. Dosen menyatakan pertanyaan Oon mengenai “Apa?”
60. Dosen menminta moderator membaca ulang pertanyaan Oon
61. Dosen merasa tidak puas dengan pekerjaan moretaror dan mengganti moderator menjadi Hanif Khoirun Nisa yang sekaligus merangkap menjadi notuen dan mempersilahkan Risya untuk duduk
62. Hanif mengucap ulang pertanyaan oon “Dalam silabus tadi dinyatakan tugas sesuai dengan yang satu titik penilaian otentik apa kaitannya penilaian otentik dengan tugas?”
63. Dosen mengkritk Hnaif “Janganpanjang langsung ujungnnya apa kaitannya”
64. Hanif mengucap ulang pertanyaan oon “apa kaitnnya kesesuaian”
65. Dosen mengkritik “Bukan kesesuaian, sudah sesuai kata pemateri”
66. Hanif mengucap ulang pertanyaan oon “apa kaitnnya penilaian otentik dengan tugas”
67. Hanif selaku moderator mempersilahkan Dindin selaku pemateri untuk menjawab
68. Dindin mulai menjawab “Kaitannya siswa dituntut untuk menulis dan mengaplikasikannya untuk menghindari penyalahgunaan zat adiktif. Siswapun dituntun untuk memecah masalah dengan cara menulias, memiliki input dengan menulis dan output untuk membaca zat adiktif pada yang lain.
69. Dosen menyataka cukup untuk pemateri dan mempersilahkan moderator mengambil substansi
70. Hanif menyatakan “Menurut penyampaian adanya kesesuaian agar tidak terjadi penyalahgunaan zat adiktif dalam kehidupan”
71. Dosen merasa tidak puas dengan pernyataan Hanif
72. Dosen meminta Dindin mengulang kembali karena mopderator tidak dapt menangkap
73. Dindin mengulangi jawabanya “Kaitannya siswa dituntut untuk menulis dan mengaplikasikannya untuk menghindari penyalahgunaan zat adiktif. Siswapun dituntun untuk memecah masalah dengan cara menulias, memiliki input dengan menulis dan output untuk membaca zat adiktif pada yang lain.
74. Dosen meminta Hanif mengemas kembali
75. Hanif mengemas kembali pernyataan Dindin
76. Dosen bertanya mengenai kekesusaian
77. Dindin menjawab “Kaitannya dalam segi tuliasn dan bisa menghindari penyalahgunaan zat adiktid dalam Permendikbud No.66 Tahun 2013 a titik satu titik ada input dan outpun siswa bisa melihat dan membandingkan dengan tugas pada silabus
78. Dosen meninta Hanif menangkap esensi Dindin
79. Hanif mulai mengemukakan esensinya “Kaitannya dalam segi tulisan agar menghnda terjadi penyalahgunaan dalam input dan output”
80. Dosen menyatandiskusi ini macet
81. Dosen meminta Dindin membuk slide satu titik
82. Dosen menerangkan bahwa “Idealnya dalam mata kuliah PPB anda harus sudah memahai MKDK termsauk evaluasi pendidikan karena ada penilaian salah satu penilaian yaitu poenilaian otentik dalam slide ada penilaian otentik dan penilaian diri. Dimana itu merupakan jenis penialain dati evaluasi pendidikan. Dan kata kunci sudah dikuningkan”
83. Dosen menulis dipapan tulis mengenai penialain otentik
84. Dosen menyatakan “kalau tugas betul termasuk penilaian otentik melalaui tugas haru terjadi penilaian otentik atau menyeluruh semua dinilai.”
85. Dosen menyatakan “Nilai input yaitu lakukan penilaian menyeluruh tidak hanya prosesnya saja”
86. Dosen menulis di papan tilis mengenai “Bagan Proses Belajar Mengajar” dengan adanya input, dengan ujung pembelajaran karena pembelajaran adalah proses belajar. PBM di pengaruhi oleh raw input atau bahan mentah yaitu siswa atau peserta didik mereka dengan minat dan sikap personaliti kepribadian. setelah di proses ada keluaran yaitu output”
87. Dosen menyatakan “Bahan metah menilai mulai dari input. Didalam kelas dilakukan pretest, sebelum belajar ditest bisa tilisan bisa lisan”. Dan dosen memisalkan Input sebagai bahan mentah yaitu nilai dari mahasisw., Proses bertanya ini itu termasuk penilaian proses
88. Dosen menerangkan “Selesai proses belajar mengajar dilakaukan postest lisan atau tulisan. Ini penilaian outpun hasil pembelajaran”. Input bukan hanya raw tetapi ada instrumental input sarana prasarana disekolah tersebut. Pengaruh lingkungan envirmental input atau lingkungan inputn sekolah mempengaruhi kepribadian siswa
89. Dosen menerangkan bahwa “Nilai secara otentik adalah asli”
90. Dosen menganalogi dengan seorang anak yang salah masuk jurusan karena wasiat kakak yang meningga dan sukses dalam bidang farmasi kepada adiknya jarus masuk farmasi padahal adiknya harusnya masuknya militer malah masuk smk sehingga akan tidak sesuai dan menjaikan nilai jelek dan sering membolos. Karena otentk itu asli
91. Dosen bertanya “Otentik apakah dengan teknik tugas? Apakah dirinya? Dirinya siswa yang diberi tugas apakah tenilai minta sikap motif macam macam tentang diri?”
92. Dosen mulai menjelaskan mengenai tgas di dalam silabus “Sebelum menulis terjadi pembelajaran aktif bukan ke otentik bukan bicara penilaian tetapi pembeklajaran lalau menulis dan dengan adanya internet memudahkan
93. Dosen menambahkan bahwa dalam diskusi harus ada orang dewasanya baik itu guru atau yang didewasakan. Dalam satu kelompok harus ada orang dewasa untuk memimpin dan mendewakana
94. Dosen kemudian menjelaskan kebali “mana kaitannya guru menilai masukan dan minatnya mana guru menilai proses mana guru menilai output alat bahan kecuali kalau tugas yang tadi dikaitkan harus pas mulai masuk mereka harus lempar dulu test ada raw input atau pas mulai ngajar ada sampling tanya”. Lalu harus tau apa tugas itu dikerjakan oleh seorang lalu ditulis dua orang. Diskusi hanya menguji pemahaman apakah yang ditugaskan dipahami? Apakah silabus dipamai?
95. Dosen menambahka “menilai lingkungan, untuk pemecahan masalah, mereka menyajikan tulisan berkualitas tinggi, sedeng atau pertengahan, dinilai raw inputnya bagaimana, prosesnya bagaimana outputnya bagaimana”
96. Dosen menyatakan mengenai kepribadian dimana semua orang adalah cerdas hanya memiliki kecerdasan yang berbeda
97. Dosen melihat waktu tersisa 7 menit
98. Dosen merasa terlau jauh untuk mendukung penilaian otentik komprehensip hanya teknik penilaian tugas
99. Dosen menyuruh Hanif membuka pertanyaan untuk sajian kedua
100.Dosen bertanya pada Dindin “Sesuai tidak penilaian otentk dengan tugas”
101.Dindin menjawab tidak sesuai
102.Dosen merasa puas dengan jawaban Dindin
103.Dosen meminta membuka pertanyaan kedua, kemudian kalau tidak ada sisa waktu di PR kan di masukan BAD
104.Karena tidak ada yang bertanaya dosen meninta Dindin melanjutkan pembahasannya
105.Dindin menbahas Silabus dan Permendikbud No. 66 Tahun 2013 : “Yang seanjutnya observasi ceklis lembar pengamatan eksperimen dlam silabus dalam permendikbud no 66 2013 Bab 2 a titik dua titik”
106.Dosen menambahkan kata “Secara” untuk Dindin
107.Secara refleksi lanjutan Dindin
108.Dosen mengkritik “Reflektif”
109.Dindin melanjutakan sampai pembahasan adanya kesesuaian obsevasi dengan penilaian diri.
110.Dosen bertanya pada Dindin Observas dibandingkan dengan Penilaian Diri sesimpulannya sesuai atau tidak?
111.Dindin pemjawab perbandingannya tidak sesuai
112.Dosen meminta alasan untuk jawaban Dindin
113.Dindin menjawab “Alasannya karena dalam silabus ceklist gambar pengmata eksperimen sedangkan di permendikbud posisi relatif”
114.Dosen bertana kepada Dindin dimana tidak sesuainya
115.Dindin menjawab “Tidak sesuai dalam proses kegiatannya, siswa dituntut mengamati kejadian dalam permendikbud siswa dituntun penilaian peserta didik untuk membandingkan posisi relatifnya”
116.Dosen memerintah Hanif untuk menangkap hasil pembicaa Dindin
117.Hanif : “Tidak sesuai karena dalam pengamatannya harus mengamati permendikbud harus mengamati dalam kriteria”
118.Dosen menyuruh Hanif untuk melempar pertanyaan
119.Hanif pun mempersilahkan peserta diskusi untuk ada yang mengajukan pertanyan
120.Dosen mengulas tentang saat Oon bertanya dan Dosen tidak puas jawaban Dindin sehinga dosen menambahkan
121.Dan bertanya kepa Oon apakah bermanfaat
122.Dan oon menjawab bermanfaat
123.Dosen menyuruh peserta diskusi untuk bertanya
124.Dosen berbicara bahwa hutang Hanif lunas, Euis belum dan Risya punya hutang
125.Dosen melihat waktu ternyata lebih satu menit
126.Dan dosen menerangkan mengenai “Jadi penilaian diri adalah menilai diri kita menilai kita saya menilai saya sedangkan kalau posisi relatif. Misalnya paham agnatha bisa menjelaskan agnatha, agnatha bagi yang lain kriteria. Saya belum bisa menjelaskna agnatha seperti hanif menjelaskna menila dri sendri Cuma reflektif. Refleksi bercermin, penilaian diri harus puna jujuran.
127.Dosen bertanya pada Yeni Nuralinda seberapa paham tentang agnatha
128.Yeni Nuralinda menjawab setengah paham
129.Dosen menerangkan bahwa itu adalah penilain diri. Tujuan penilain diri dalam kurikulum 2013 adalah memahami diri sendiri kalau belum paham maka harus menghafal. Kognisi itu memahami pikir sendiri.
130.Dosen menyuruh membuka slide yang ceklis
131.Dosen menerangkan “Salah satu menilai kan seorang guru megajar kemudian ada guru lain yang mengamati kalu disini kegiatanya siswa eksperimen dilaboratorium praktikum untuk memerikan pnilain terhadap observasi. Misalnya ngonbrol tidak kerja rajin tidak bisa tidak diiri sendiri ketika observasi praktek nya melihat oranglain kalau sudah praktikum kemudian dia sudah mlakukan eksperimen kemudian dia menilai dirinyan tetapi tetap itu penilain diri masing masing dam itu bukan observasi tetapi penilaian diri. Sedangkan observsi sedang berangsung. Penilaian diri sudah terjadi.
132.Dosen menganggap pembahasan ini terlalu jauh
133.Dosen menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah bersama sama, dan mengucapkan salam sebelum meninggalkan ruangan.
KESIMPULAN :
Silabus Bahan Kimia Dalam Kehidupan berdasarkan hasil diskusi menunjukan adanya ketidaksesuaian dengan Standar Proses Pendidikan Dasar & Menengah menurut Permendikbud No. 66 tahun 2013 dalam hal:
1. Tugas dalam silabus dengan penilaian otentik dalam Permendikbud No. 66 tahun 2013 Bab 2 Standar Penilaian Pendidikan a besar titik satu titik
2. Observasi dalam silabus dengan penilaian diri dalam Permendikbud No. 66 tahun 2013 Bab 2 Standar Penilaian Pendidikan a besar titik dua titik
***
Nama : Hanif Khoirun Nisa
NIM : 2119120097
SILABUS BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
Sabtu 01 November 2013
1. Pertemuan perkuliahan dibuka oleh Dosen Pengampu, Endang Supriatman, Drs. dengan ucapan salam bersama – sama.
2. Dosen menyuruh kepada setiap kelompok untuk mempersiapkan bahan untuk presentasi di depan kelas.
3. Dosen bertanya apakah sudah diundi untuk yang akan presentasi dan karena belum makan dosen menyuruh untuk mengundi kelompok yang akan tampil pada pertemuan sekarang, dan kelompok Dindin yang harus menyajikan materinya di depan kelas.
4. Karena Hanif gagal dalam presentasi KIKD IPA SMP/MTs makan Hanif masuk kelompok Dindin dan presentasi didepan kelas.
5. Dosen memeriksa makalah kelompok Dindin dan melihat pembahasan satu bab hanya setengah lembar padahal harus paling banyak. Karena yang di diskusikan yaitu isi silabus dan Permendikbud
6. Dosen menyampaikan bahwa presentasi didepan kelas merupakan metode diskusi cara seminar
7. Doen melihat tujuan dari pembuatan makalah dan menyatakan sudah sesuai dengan kriteria
8. Dosen melihat adanya isi Pedoman pembuatan silabus tetapi tidak tertera pernyataan apakah itu Permendikbud No. 66 Tahun 2013 atau Permendikbud No. 81a Tahun 2013
9. Dosen menyatakan adanya silabus dalam makalah
10. Dan bertanya kepada kelompok Dindin untuk pembagian tugas
11. Dindin menjawab bahwa Dindin sendiri sebagai pemateri, Risya sebagai moderator dan Hanif sebagai notulen
12. Karena pembahasan makalah Dindin hanya sedikit dosen merekomendasikan agar makalah hanif dapat mebantu dalam jalannya diskusi
13. Tetapi ternya isi makalah Hanif dalam pembahasan sama sedikit, dan menyatakan padahal ini buka diskusi pertama
14. Dosen mempersilahkan kepada moderator untuk memulai
15. Moderator yakni Risya Khairun Nisa membuka diskusi dengan ucapan basmallah bersama – sama. Moderator mempersilahkan penyaji yaitu Dindin Wahyudin untuk menyajikan materinya.
16. Dindin mulai mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang Silabus Bahan Kimia dalam Kehidupan dengan ucapan basmalah dan salam lalu membuka dengan kata diskusi
17. Dosen mengkritik yang disampaikan Dindin karena bukan diskusi tapi seharusnya presentasi
18. Dindin mulai mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang Silabus Bahan Kimia dalam Kehidupan memulai dari Standar Penilaian
19. Dosen mengkritik Dindin dan menyuruh langsung masuk pembahasan
20. Dindin mulai mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang Silabus Bahan Kimia dalam Kehidupan : Silabus dan permendikbud No. 66 Tahun 2013 yairu dari segi penilaian sudah sama dan dapat dilihat dari silabus tulisan sudah sama dengan permendikbud dalam point observasi terdapat dalam penilaian kompetensi penilaian sehingga sudah sesuai dengan permendikbud No. 66 Tahun 2013
21. Dosen mengkritik apa yang disampaikan Dindin :”Itu adalah kesimpulan ini dengan ini sudah sesuai, karena tujuanya juga verifikasi kesesuaian kalau pembahasan tidak begitu jangan dulu ke ujung atau ke finall, ini dengan ini sesuai ini dengan ini tidak sesuai. Pertontonkan dahulu permendikbud dan sesuai dengan itu lalu perlihatkan silabusnya. Lalu untuk sesuai tidak sesuai nya simpan di simpulan nanti akhirnya berapa persen sesuainya berapa persen tidak sesuai nya”
22. Dindin memulai presentasinya kembalui : “Bisa dilihat disilabus tentang penilaian observasi bisa dibandingkan dengan permendikbud no 66 tentang observasi
23. Dosen mengkritik pernyataan Dindin salah : “Permendikbud laman tempatnya apa? Pada bab berapa. Pertama alamatnya peremendikbud no 66 tetapi bab berapa pasal berapa karena permendikbud itu banyak”
24. Dindin kemudian memulai lagi pembahasannya : “Bisa dilihat dari silabus dan dari permendikbud no. 66 2013 Bab bahwa sudah sesuai”
25. Dosen memperjelas denga “Bab 2” karena Dindin tidak menyebutkan Bab nya
26. Dindin kemudian melanjutkan “Silabus sudah diperbandingkan dengan Peremendikbud no 66 Tahun 2013 pada bab 2 penilaian otentik”
27. Dosen mengkritik dan menambahka a besar titik satu
28. Dindin melanjutkan bahasannya “Peremendikbud no 66 Tahun 2013 pada bab 2 Satu titik
29. Dosen mengkritik pernyataan Dindin yang menyatkan “Satu titik” adalah salah sebab akan ada satu kurung akhir, ada a kecil seharusnya a besar titik satu titik
30. Dindin mengulangi kembali “Silabus diperbandingkan dengan peraturan Peremendikbud no 66 Tahun 2013 pada bab 2 tentang standar penilaian a besar titik satu titik penilaina otentik, dapat dilihat tugas dan observasi
31. Dosen mengkritik ketika Dindin menyebutkan “Psikotropika” adalah salh karena “P” nya jangan dibaca sehinggaa dibaca “Sikotropika”
32. Dindin melanjutkan kembali pembahasan tentang penilaian otentk dengan tugas
33. Dosen mengkritik pernyatan Dindin “Yang ini dengan yang mana satu titik atau dua titik yang tugas?”
34. Dindin menjawab “Dibandingkannya dengan satu titik ini sudah sesuai”
35. Dosen kemudian bertanya kepada Dindin “Alasan sesuai?”
36. Dindin kemudian menjawab :Karena siswa dituntutut untuk melakukan membuat tulisan tentang pemecahan masalah menghindari zat adiktif”
37. Dosen mengkritik bahw “Satu titik itu kalau di singkat penilain otentik tapi memlauii tugas tadi ada penilaina otentik, siswa diberi tugas tadi berarti ada penilaian otentik yang sesuai aebelah mana sesuainya?”
38. Dosen menyuruh Dinidn membuka silabus nya karena ternata bukan sebuah tulisan. Ttapi pernyataan “Buatlah tulisan!”
39. Dosen bertanya kepada Dindin “Sebelah mana otentiknya? Dan apa itu penilaian otentik?”
40. Dosen menyuruh berhenti dahulu sampai dipembahasan ini dan menyuruh moderator mengemas kembali penyajian Dindin baru nanti maju lagi untuk Dindin.
41. Dosen menyuruh untuk melempar pada peserta diskusi dan harus ada yang bertanya
42. Risya kemudian mengemas pernyataan Dindin “untuk penilaian observasi tadi dikemukakan”
43. Dosen megkritik apa yang dikatakan Risya karena yang Dindin bahas itu penilaina otentik dan tugas bukan observasi
44. Dosen meninta Risya untuk mengulangi kembali
45. Risya memulai mengemaskembali pernyatan Dindin “Tadi dikemukankan tugas dan penilaian otentik”
46. Dosen menambahkan “Adanya tugas disilabus tersebus”
47. Risya memulai mengemaskembali pernyatan Dindin “Adanya tugas disilabus tersebus di katakan materi”
48. Dosen mengkritik bukan “materi” tetapui seharusnya “Pemateri”
49. Risya memulai mengemaskembali pernyatan Dindin “Adanya tugas disilabus tersebus di katakan pemateri sesuai dengan permendikbud No.66 Tahun 2013 tetag penilaian otentik
50. Dosen mengkritik “yang plg penting adalah berbicara sebagai moderator di pendekan apa yang disajikan pemateri apa yang saya ucapkan jadi pendek dan jangan menyeleweng”
51. Dosen menyuruh agar membuka pertanyan dan harus ada pertanya
52. Dosen menytakan bahwa modertor harus memotivasi untuk bertanya
53. Risya :”Silahkna kepada rekan rekan untuk mengajukan pertanyaan”\
54. Dosen menambahkan “Harus ada pertanyaan, karena ini membahas silabus dan permendikbud, silabus harus sesuai dengan peraturannya walaupun silabus dibuat dari pusat. Dalam perkuliahan mahasiswa harus aktif berfikir kritis hrus memliki rasa ingin tau, setelah tau tadi ingin tau lebuh dalam lebih luas harus tanya lagi dengan rasa ingin tahu”
55. Risya : “Silahkan pada rekan rekan mengajukan pertanyaan”
56. Oon Nurhayati kemudian bertanya : “Dalam silabus tadi dinyatakan sama dalam tugas dengan permendikbud yang satu titik penilaian otentik apa kaitannya penilaian otentik dengan tuhas?”
57. Dosen mengkrtik bukan sama atau tidak sama tetapi sesuai atau tidak sesuai
58. Oon Nurhayar : “Dalam silabus tadi dinyatakan tugas sesuai dengan yang satu titik penilaian otentik apa kaitannya penilaian otentik dengan tugas?”
59. Dosen menyatakan pertanyaan Oon mengenai “Apa?”
60. Dosen menminta moderator membaca ulang pertanyaan Oon
61. Dosen merasa tidak puas dengan pekerjaan moretaror dan mengganti moderator menjadi Hanif Khoirun Nisa yang sekaligus merangkap menjadi notuen dan mempersilahkan Risya untuk duduk
62. Hanif mengucap ulang pertanyaan oon “Dalam silabus tadi dinyatakan tugas sesuai dengan yang satu titik penilaian otentik apa kaitannya penilaian otentik dengan tugas?”
63. Dosen mengkritk Hnaif “Janganpanjang langsung ujungnnya apa kaitannya”
64. Hanif mengucap ulang pertanyaan oon “apa kaitnnya kesesuaian”
65. Dosen mengkritik “Bukan kesesuaian, sudah sesuai kata pemateri”
66. Hanif mengucap ulang pertanyaan oon “apa kaitnnya penilaian otentik dengan tugas”
67. Hanif selaku moderator mempersilahkan Dindin selaku pemateri untuk menjawab
68. Dindin mulai menjawab “Kaitannya siswa dituntut untuk menulis dan mengaplikasikannya untuk menghindari penyalahgunaan zat adiktif. Siswapun dituntun untuk memecah masalah dengan cara menulias, memiliki input dengan menulis dan output untuk membaca zat adiktif pada yang lain.
69. Dosen menyataka cukup untuk pemateri dan mempersilahkan moderator mengambil substansi
70. Hanif menyatakan “Menurut penyampaian adanya kesesuaian agar tidak terjadi penyalahgunaan zat adiktif dalam kehidupan”
71. Dosen merasa tidak puas dengan pernyataan Hanif
72. Dosen meminta Dindin mengulang kembali karena mopderator tidak dapt menangkap
73. Dindin mengulangi jawabanya “Kaitannya siswa dituntut untuk menulis dan mengaplikasikannya untuk menghindari penyalahgunaan zat adiktif. Siswapun dituntun untuk memecah masalah dengan cara menulias, memiliki input dengan menulis dan output untuk membaca zat adiktif pada yang lain.
74. Dosen meminta Hanif mengemas kembali
75. Hanif mengemas kembali pernyataan Dindin
76. Dosen bertanya mengenai kekesusaian
77. Dindin menjawab “Kaitannya dalam segi tuliasn dan bisa menghindari penyalahgunaan zat adiktid dalam Permendikbud No.66 Tahun 2013 a titik satu titik ada input dan outpun siswa bisa melihat dan membandingkan dengan tugas pada silabus
78. Dosen meninta Hanif menangkap esensi Dindin
79. Hanif mulai mengemukakan esensinya “Kaitannya dalam segi tulisan agar menghnda terjadi penyalahgunaan dalam input dan output”
80. Dosen menyatandiskusi ini macet
81. Dosen meminta Dindin membuk slide satu titik
82. Dosen menerangkan bahwa “Idealnya dalam mata kuliah PPB anda harus sudah memahai MKDK termsauk evaluasi pendidikan karena ada penilaian salah satu penilaian yaitu poenilaian otentik dalam slide ada penilaian otentik dan penilaian diri. Dimana itu merupakan jenis penialain dati evaluasi pendidikan. Dan kata kunci sudah dikuningkan”
83. Dosen menulis dipapan tulis mengenai penialain otentik
84. Dosen menyatakan “kalau tugas betul termasuk penilaian otentik melalaui tugas haru terjadi penilaian otentik atau menyeluruh semua dinilai.”
85. Dosen menyatakan “Nilai input yaitu lakukan penilaian menyeluruh tidak hanya prosesnya saja”
86. Dosen menulis di papan tilis mengenai “Bagan Proses Belajar Mengajar” dengan adanya input, dengan ujung pembelajaran karena pembelajaran adalah proses belajar. PBM di pengaruhi oleh raw input atau bahan mentah yaitu siswa atau peserta didik mereka dengan minat dan sikap personaliti kepribadian. setelah di proses ada keluaran yaitu output”
87. Dosen menyatakan “Bahan metah menilai mulai dari input. Didalam kelas dilakukan pretest, sebelum belajar ditest bisa tilisan bisa lisan”. Dan dosen memisalkan Input sebagai bahan mentah yaitu nilai dari mahasisw., Proses bertanya ini itu termasuk penilaian proses
88. Dosen menerangkan “Selesai proses belajar mengajar dilakaukan postest lisan atau tulisan. Ini penilaian outpun hasil pembelajaran”. Input bukan hanya raw tetapi ada instrumental input sarana prasarana disekolah tersebut. Pengaruh lingkungan envirmental input atau lingkungan inputn sekolah mempengaruhi kepribadian siswa
89. Dosen menerangkan bahwa “Nilai secara otentik adalah asli”
90. Dosen menganalogi dengan seorang anak yang salah masuk jurusan karena wasiat kakak yang meningga dan sukses dalam bidang farmasi kepada adiknya jarus masuk farmasi padahal adiknya harusnya masuknya militer malah masuk smk sehingga akan tidak sesuai dan menjaikan nilai jelek dan sering membolos. Karena otentk itu asli
91. Dosen bertanya “Otentik apakah dengan teknik tugas? Apakah dirinya? Dirinya siswa yang diberi tugas apakah tenilai minta sikap motif macam macam tentang diri?”
92. Dosen mulai menjelaskan mengenai tgas di dalam silabus “Sebelum menulis terjadi pembelajaran aktif bukan ke otentik bukan bicara penilaian tetapi pembeklajaran lalau menulis dan dengan adanya internet memudahkan
93. Dosen menambahkan bahwa dalam diskusi harus ada orang dewasanya baik itu guru atau yang didewasakan. Dalam satu kelompok harus ada orang dewasa untuk memimpin dan mendewakana
94. Dosen kemudian menjelaskan kebali “mana kaitannya guru menilai masukan dan minatnya mana guru menilai proses mana guru menilai output alat bahan kecuali kalau tugas yang tadi dikaitkan harus pas mulai masuk mereka harus lempar dulu test ada raw input atau pas mulai ngajar ada sampling tanya”. Lalu harus tau apa tugas itu dikerjakan oleh seorang lalu ditulis dua orang. Diskusi hanya menguji pemahaman apakah yang ditugaskan dipahami? Apakah silabus dipamai?
95. Dosen menambahka “menilai lingkungan, untuk pemecahan masalah, mereka menyajikan tulisan berkualitas tinggi, sedeng atau pertengahan, dinilai raw inputnya bagaimana, prosesnya bagaimana outputnya bagaimana”
96. Dosen menyatakan mengenai kepribadian dimana semua orang adalah cerdas hanya memiliki kecerdasan yang berbeda
97. Dosen melihat waktu tersisa 7 menit
98. Dosen merasa terlau jauh untuk mendukung penilaian otentik komprehensip hanya teknik penilaian tugas
99. Dosen menyuruh Hanif membuka pertanyaan untuk sajian kedua
100.Dosen bertanya pada Dindin “Sesuai tidak penilaian otentk dengan tugas”
101.Dindin menjawab tidak sesuai
102.Dosen merasa puas dengan jawaban Dindin
103.Dosen meminta membuka pertanyaan kedua, kemudian kalau tidak ada sisa waktu di PR kan di masukan BAD
104.Karena tidak ada yang bertanaya dosen meninta Dindin melanjutkan pembahasannya
105.Dindin menbahas Silabus dan Permendikbud No. 66 Tahun 2013 : “Yang seanjutnya observasi ceklis lembar pengamatan eksperimen dlam silabus dalam permendikbud no 66 2013 Bab 2 a titik dua titik”
106.Dosen menambahkan kata “Secara” untuk Dindin
107.Secara refleksi lanjutan Dindin
108.Dosen mengkritik “Reflektif”
109.Dindin melanjutakan sampai pembahasan adanya kesesuaian obsevasi dengan penilaian diri.
110.Dosen bertanya pada Dindin Observas dibandingkan dengan Penilaian Diri sesimpulannya sesuai atau tidak?
111.Dindin pemjawab perbandingannya tidak sesuai
112.Dosen meminta alasan untuk jawaban Dindin
113.Dindin menjawab “Alasannya karena dalam silabus ceklist gambar pengmata eksperimen sedangkan di permendikbud posisi relatif”
114.Dosen bertana kepada Dindin dimana tidak sesuainya
115.Dindin menjawab “Tidak sesuai dalam proses kegiatannya, siswa dituntut mengamati kejadian dalam permendikbud siswa dituntun penilaian peserta didik untuk membandingkan posisi relatifnya”
116.Dosen memerintah Hanif untuk menangkap hasil pembicaa Dindin
117.Hanif : “Tidak sesuai karena dalam pengamatannya harus mengamati permendikbud harus mengamati dalam kriteria”
118.Dosen menyuruh Hanif untuk melempar pertanyaan
119.Hanif pun mempersilahkan peserta diskusi untuk ada yang mengajukan pertanyan
120.Dosen mengulas tentang saat Oon bertanya dan Dosen tidak puas jawaban Dindin sehinga dosen menambahkan
121.Dan bertanya kepa Oon apakah bermanfaat
122.Dan oon menjawab bermanfaat
123.Dosen menyuruh peserta diskusi untuk bertanya
124.Dosen berbicara bahwa hutang Hanif lunas, Euis belum dan Risya punya hutang
125.Dosen melihat waktu ternyata lebih satu menit
126.Dan dosen menerangkan mengenai “Jadi penilaian diri adalah menilai diri kita menilai kita saya menilai saya sedangkan kalau posisi relatif. Misalnya paham agnatha bisa menjelaskan agnatha, agnatha bagi yang lain kriteria. Saya belum bisa menjelaskna agnatha seperti hanif menjelaskna menila dri sendri Cuma reflektif. Refleksi bercermin, penilaian diri harus puna jujuran.
127.Dosen bertanya pada Yeni Nuralinda seberapa paham tentang agnatha
128.Yeni Nuralinda menjawab setengah paham
129.Dosen menerangkan bahwa itu adalah penilain diri. Tujuan penilain diri dalam kurikulum 2013 adalah memahami diri sendiri kalau belum paham maka harus menghafal. Kognisi itu memahami pikir sendiri.
130.Dosen menyuruh membuka slide yang ceklis
131.Dosen menerangkan “Salah satu menilai kan seorang guru megajar kemudian ada guru lain yang mengamati kalu disini kegiatanya siswa eksperimen dilaboratorium praktikum untuk memerikan pnilain terhadap observasi. Misalnya ngonbrol tidak kerja rajin tidak bisa tidak diiri sendiri ketika observasi praktek nya melihat oranglain kalau sudah praktikum kemudian dia sudah mlakukan eksperimen kemudian dia menilai dirinyan tetapi tetap itu penilain diri masing masing dam itu bukan observasi tetapi penilaian diri. Sedangkan observsi sedang berangsung. Penilaian diri sudah terjadi.
132.Dosen menganggap pembahasan ini terlalu jauh
133.Dosen menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah bersama sama, dan mengucapkan salam sebelum meninggalkan ruangan.
KESIMPULAN :
Silabus Bahan Kimia Dalam Kehidupan berdasarkan hasil diskusi menunjukan adanya ketidaksesuaian dengan Standar Proses Pendidikan Dasar & Menengah menurut Permendikbud No. 66 tahun 2013 dalam hal:
1. Tugas dalam silabus dengan penilaian otentik dalam Permendikbud No. 66 tahun 2013 Bab 2 Standar Penilaian Pendidikan a besar titik satu titik
2. Observasi dalam silabus dengan penilaian diri dalam Permendikbud No. 66 tahun 2013 Bab 2 Standar Penilaian Pendidikan a besar titik dua titik
***
Nama : Hanif Khoirun Nisa
NIM : 2119120097