DITERIMA TGL 26 NOV. 15 AT 2:04 PM
Lampiran : BERITA ACARA DISKUSI KELOMPOK
Kelompok : III
Kelas : 3B Biologi
Dengan judul : Kd, Metode Dan Langkah Pembelajaran Rpp Biologi Kelas Xii Dan Penilaian Sikap Berdasarkan Permendikbud 104/14
Hasil karya : Karya Ilmiah
Pada acara diskusi tersebut :
Sebagai moderator : Andi Hermawan
Sebagai penyaji 1 : Rita Rahmayanti
Sebagai penyaji 2 : Nurul Fitri
Notulen : Dian Evi Riana
Peserta diskusi : Waalaikumsalam wr. Wb.
Moderator : Penyaji 1 dan penyaji 2 telah menyampaikan materinya, yaitu Pada RPP yang telah dibahas, keduanya ada yang sudah sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan ketentuan pembuatan RPP, begitupun juga dengan penilaian sikap yang belum sesuai dengan Permendikbud 104/14. Silahkan kepada peserta diskusi yang akan bertanya, menambahkan ataupun menyanggah makalah yang telah kami buat.
Ibu Ruhana : Pada langkah pembelajaran di RPP 1, ini termasuk pada model pembelajaran apa sintaknya?
Penyaji 2 : Pada langkah pembelajaran di RPP 1 ini menggunakan model problem based learning, dimana guru mengajar atau memberi stimulus dari masal yang nyata, seperti bertanya “apakah diantara kalian ada yang belum mengalami menstruasi?”, lalu disana ada proses belajar siswa, mereka akan belajar berbagai hal termasuk ingatan maupun keterampilan berpikir kritis seperti siswa melakukan studi pustaka untuk mengetahui informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan, melakukan percobaan tentang pengaruh beberapa faktor luar (eksternal) terhadap pertumbuhan tanaman (yang sudah dipersiapkan beberapa hari sebelumnya), membuat laporan tentang hasil percobaan pertumbuhan tanaman. Sesuai dengan PBL itu siswa membuat laporan, dan diskusi.
Ibu Ruhana : ini permasalahan yang diangkatnya apa? Apa melakukan percobaan tentang pengaruh beberapa faktor luar terhadap pertumbuhan tanaman atau masalah menstruasi? Karena kalau dilihat dari kegiatan pembelajaran yang bertanya masalah menstruasi itu hanya pertanyaan motivasi saja yang mengandung recall, tapi mengenai pembelajarannya sendiri misalnya tadi tentang menstruasi akan tidak nyambung jika didalam kegiatan sasarannya malah pertumbuhan tanaman.
Penyaji 2: Permasalahan yang diambil yaitu pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tanaman.
Ibu Ruhana: Kalau memakai problem based learning berarti harus ada masalah yang dipecahkan, tapi disini sudah bagus karena dalam langkah-langkah pembelajarannya dinyatakan “Siswa melakukan percobaan tentang pengaruh beberapa faktor luar (eksternal) terhadap pertumbuhan tanaman( yang sudah dipersiapkan beberapa hari sebelumnya)” ini nyambung karena bahan percobaannya memang sudah dipersiapkan terlebih dahulu tidak menunggu tumbuhan tumbuh selama 2 jam mata pelajaran berlangsung. Jadi langkahnya sudah tepat, tapi belum tergambar, ini masih secara umum saja. Yang 5Mnya juga pendekatan sientifik tidak ada, bisa saja ini menggunakan model PBL hanya saja harus jelas permasalahan dan hasil akhirnya. Jika menggunakan PJBL memungkinkan tidak? Lihat di KD 4.1 merencanakan dan melaksanakan percobaan.
Penyaji 1: Bisa
Ibu Ruhana: Iya, misalnya melakukan percobaan pertumbuhan jagung atau kacang. Misalnya 1 disimpan ditempat terbuka 1 lagi disimpan ditempat yang gelap atau diantara tempat yang terkena sinar matahari langsung dan tempat tertutup. Apa bedanya? Bisa digunakan PJBL di KD 4.1, karena ada poin merencanakan yang merupakan sintak dari PJBL jadi siswa itu melakukan perencaan dan melakukan percobaannya sendiri tanpa diberi instruksi oleh guru dan harus ada hasil akhirnya. Misalnya dalam percobaan pertumbuhan tanaman hasil akhirnya bisa berupa perbedaan pertumbuhan tanaman yang diberi pupuk dan tidak diberi pupuk. Jadi untuk menentukan model apa yang paling tepat harus dilihat KDnya, misalnya di KD isinya “siswa melaporkan hasil analisis” nah itu cocok dengan model apa? PBL atau PJBL?
Penyaji 2: PJBL
Ibu Ruhana: Iya betul PBJL,karena disitu menyajikan hasil karya berarti itu harus model yang langkah-langkahnya menghasilkan produk.
Moderator : Silahkan kepada peserta diskusi yang akan bertanya !
Rika : Bagaimana mengatasi kecurangan dalam penilaian teman sebaya?
Ibu Ruhana: Saya mau menambahkan apakah penilaian diri dan penilaian teman sebaya selalu digunakan dalam setiap pelajaran dan bagaimana rentang penilaian sikap itu sendiri?
Penyaji 1: pada penilaian teman sebaya ini memang ditakutkan ada kecurangan seperti itu karena mungkin merasa dia temannya jadi penilaiannya dibagus-baguskan atau bisa karena tidak suka jadi penilaiannya dijelek-jelekan. Dan untuk mengatasi hal ini guru juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan penilaian terhadap siswa itu dan pada akhirnya guru yang menilai.
Rini : Apa gunanya ada penilaian teman sebaya jika pada akhirnya guru yang menilai?
Penyaji 2: Saya mau menambahkan jadi penilaian diri dan penilaian teman sebaya itu ada begitu juga dengan penilaian guru tetapi karena dikhawatirkan ada kecurangan dalam penilaian diri dan penilaian teman sebaya maka penilaian guru digunakan sebagai penengah,karena gurujuga melihat fakta dilapangan/kelas bagaimana sebenarnya siswa bertindak,jadi penilaian ketiga itu digabungkan.
Ibu Ruhana: Apakah penilaian teman sebaya selalu ada pada setiap pelajaran?
Penyaji 2: Menurut kami tidak semua mata pelajaran menggunakan penilaian diri dan penilaian teman sebaya etapi penilaian diri dan penilaian teman seabaya itu digunakan pada saat kerjasama,kejujuran,kepedulian,tanggungjawa,disiplin itu untuk penilaian seperti itu.
Ibu Ruhana : Saya menambahkan biasanya ini digunakan ketika pembelajaran diluar kelas sepeti misalnya PBL atau PJBL contohnya membuat hasil karya yang tidak mungkin dilakukan di sekolah tetapi di rumah,ketika siswa mengerjakan tugas karya di rumah tidak mungkin guru selalu memonitor kegiatan siswa di luar sekolah,disinilah diperlukan adanya penilaian diri dan penilaian sebaya tersebut,nah disilah penialaian keduanya harus dilakukan untuk melakukan perbandingan karena pada penilaian diri bisa saja siswa membagus-baguskan penilaiannya makanya harus dibandingkan dengan penilaian sebaya karena dalam satu kelompok ada 4 orang maka siswa akan menilai teman sekelompoknya nanti baru dibandingkan antara penilaian sendiri dan penilaian dari orang lain,apakah cenderung sama atau berbeda ?
Moderator : Silahkan kepada peserta diskusi lain yang akan beratanya lagi.
Rini :Bagaimana menurut anda tentang guru yang menilai tugas dan hasil akhirnya saja tetapi tidak menilai prosesnya misalnya tugas pembuatan permentasi tape. Bisa saja murid hanya membeli tanpa melakukan prosesnya.
Moderator : Hal itu bisa diatasi dengan menyuruh siswa mendokumentasikan proses pembuatan permentasi tape dan di presetasikan didepan umum bagaimana prosesnya dan di dokumentasinya harus ada foto peserta yang melakukan pembuatan permentasi tape tersebut akan lebih baik lagi apabila divideo.
Ibu Ruhana : Ya betul,atau bisa saja guru memberi tugas dengan produk yang tidak ada dipasaran misalkan membuat tape dari ubi jalar atau kentang karena sam-sama karbohidrat dan mereka mau tidak mau harus bikin karena mau beli mau beli darimana. Guru itu harus kreatif harus lebih pintar guru dari pada siswanya. Terus yang rentang penilain sikap bagaimana?
Penyaji 1: Untuk menghasilkan penilaian sikap yang baik dengan cara x 100/rentangnya (1-4,berarti rentangnya 4)
Moderator : kesimpulan dari diskusi kami pada RPP yang telah dibahas, keduanya ada yang sudah sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan ketentuan pembuatan RPP, begitupun juga dengan penilaian sikap yang belum sesuai dengan Permendikbud 104/14.
Sekian presentasi kelompok kani, terimakasih wassalamualaikum Wr. Wb.
Peserta Diskusi : Waalaikumsalam Wr. Wb.
Lampiran : BERITA ACARA DISKUSI KELOMPOK
Kelompok : III
Kelas : 3B Biologi
- Tujuan
- Permasalahan
- Pelaksanaan
Dengan judul : Kd, Metode Dan Langkah Pembelajaran Rpp Biologi Kelas Xii Dan Penilaian Sikap Berdasarkan Permendikbud 104/14
Hasil karya : Karya Ilmiah
Pada acara diskusi tersebut :
Sebagai moderator : Andi Hermawan
Sebagai penyaji 1 : Rita Rahmayanti
Sebagai penyaji 2 : Nurul Fitri
Notulen : Dian Evi Riana
- Susunan acara diskusi sebagai berikut :
- Pembukaan.
- Pemaparan singkat mengenai materi oleh penyaji.
- Tanggapan, sanggahan, pertanyaan, kritik atau saran, masukan dari rekan-rekan kelas.
- Penyaji menanggapi sanggahan, pertanyaan, kritik atau saran, masukan dari rekan-rekan kelas.
- Penutupan acara diskusi.
- Jumlah peserta yang hadir 17 orang
- Acara yang berlangsung selama diskusi
Peserta diskusi : Waalaikumsalam wr. Wb.
- makalah yang telah kami buat dengan judul Kd, Metode Dan Langkah Pembelajaran Rpp Biologi Kelas Xii Dan Penilaian Sikap Berdasarkan Permendikbud 104/14, dengan tujuan untuk mendiskusikan kd, metode dan langkah pembelajaran rpp biologi kelas XII dan penilaian sikap berdasarkan Permendikbud 104/14. Baik untuk mengevesiensikan waktu saya persilahkan untuk penyaji menyampaikan materi.
Moderator : Penyaji 1 dan penyaji 2 telah menyampaikan materinya, yaitu Pada RPP yang telah dibahas, keduanya ada yang sudah sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan ketentuan pembuatan RPP, begitupun juga dengan penilaian sikap yang belum sesuai dengan Permendikbud 104/14. Silahkan kepada peserta diskusi yang akan bertanya, menambahkan ataupun menyanggah makalah yang telah kami buat.
Ibu Ruhana : Pada langkah pembelajaran di RPP 1, ini termasuk pada model pembelajaran apa sintaknya?
Penyaji 2 : Pada langkah pembelajaran di RPP 1 ini menggunakan model problem based learning, dimana guru mengajar atau memberi stimulus dari masal yang nyata, seperti bertanya “apakah diantara kalian ada yang belum mengalami menstruasi?”, lalu disana ada proses belajar siswa, mereka akan belajar berbagai hal termasuk ingatan maupun keterampilan berpikir kritis seperti siswa melakukan studi pustaka untuk mengetahui informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan, melakukan percobaan tentang pengaruh beberapa faktor luar (eksternal) terhadap pertumbuhan tanaman (yang sudah dipersiapkan beberapa hari sebelumnya), membuat laporan tentang hasil percobaan pertumbuhan tanaman. Sesuai dengan PBL itu siswa membuat laporan, dan diskusi.
Ibu Ruhana : ini permasalahan yang diangkatnya apa? Apa melakukan percobaan tentang pengaruh beberapa faktor luar terhadap pertumbuhan tanaman atau masalah menstruasi? Karena kalau dilihat dari kegiatan pembelajaran yang bertanya masalah menstruasi itu hanya pertanyaan motivasi saja yang mengandung recall, tapi mengenai pembelajarannya sendiri misalnya tadi tentang menstruasi akan tidak nyambung jika didalam kegiatan sasarannya malah pertumbuhan tanaman.
Penyaji 2: Permasalahan yang diambil yaitu pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tanaman.
Ibu Ruhana: Kalau memakai problem based learning berarti harus ada masalah yang dipecahkan, tapi disini sudah bagus karena dalam langkah-langkah pembelajarannya dinyatakan “Siswa melakukan percobaan tentang pengaruh beberapa faktor luar (eksternal) terhadap pertumbuhan tanaman( yang sudah dipersiapkan beberapa hari sebelumnya)” ini nyambung karena bahan percobaannya memang sudah dipersiapkan terlebih dahulu tidak menunggu tumbuhan tumbuh selama 2 jam mata pelajaran berlangsung. Jadi langkahnya sudah tepat, tapi belum tergambar, ini masih secara umum saja. Yang 5Mnya juga pendekatan sientifik tidak ada, bisa saja ini menggunakan model PBL hanya saja harus jelas permasalahan dan hasil akhirnya. Jika menggunakan PJBL memungkinkan tidak? Lihat di KD 4.1 merencanakan dan melaksanakan percobaan.
Penyaji 1: Bisa
Ibu Ruhana: Iya, misalnya melakukan percobaan pertumbuhan jagung atau kacang. Misalnya 1 disimpan ditempat terbuka 1 lagi disimpan ditempat yang gelap atau diantara tempat yang terkena sinar matahari langsung dan tempat tertutup. Apa bedanya? Bisa digunakan PJBL di KD 4.1, karena ada poin merencanakan yang merupakan sintak dari PJBL jadi siswa itu melakukan perencaan dan melakukan percobaannya sendiri tanpa diberi instruksi oleh guru dan harus ada hasil akhirnya. Misalnya dalam percobaan pertumbuhan tanaman hasil akhirnya bisa berupa perbedaan pertumbuhan tanaman yang diberi pupuk dan tidak diberi pupuk. Jadi untuk menentukan model apa yang paling tepat harus dilihat KDnya, misalnya di KD isinya “siswa melaporkan hasil analisis” nah itu cocok dengan model apa? PBL atau PJBL?
Penyaji 2: PJBL
Ibu Ruhana: Iya betul PBJL,karena disitu menyajikan hasil karya berarti itu harus model yang langkah-langkahnya menghasilkan produk.
Moderator : Silahkan kepada peserta diskusi yang akan bertanya !
Rika : Bagaimana mengatasi kecurangan dalam penilaian teman sebaya?
Ibu Ruhana: Saya mau menambahkan apakah penilaian diri dan penilaian teman sebaya selalu digunakan dalam setiap pelajaran dan bagaimana rentang penilaian sikap itu sendiri?
Penyaji 1: pada penilaian teman sebaya ini memang ditakutkan ada kecurangan seperti itu karena mungkin merasa dia temannya jadi penilaiannya dibagus-baguskan atau bisa karena tidak suka jadi penilaiannya dijelek-jelekan. Dan untuk mengatasi hal ini guru juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan penilaian terhadap siswa itu dan pada akhirnya guru yang menilai.
Rini : Apa gunanya ada penilaian teman sebaya jika pada akhirnya guru yang menilai?
Penyaji 2: Saya mau menambahkan jadi penilaian diri dan penilaian teman sebaya itu ada begitu juga dengan penilaian guru tetapi karena dikhawatirkan ada kecurangan dalam penilaian diri dan penilaian teman sebaya maka penilaian guru digunakan sebagai penengah,karena gurujuga melihat fakta dilapangan/kelas bagaimana sebenarnya siswa bertindak,jadi penilaian ketiga itu digabungkan.
Ibu Ruhana: Apakah penilaian teman sebaya selalu ada pada setiap pelajaran?
Penyaji 2: Menurut kami tidak semua mata pelajaran menggunakan penilaian diri dan penilaian teman sebaya etapi penilaian diri dan penilaian teman seabaya itu digunakan pada saat kerjasama,kejujuran,kepedulian,tanggungjawa,disiplin itu untuk penilaian seperti itu.
Ibu Ruhana : Saya menambahkan biasanya ini digunakan ketika pembelajaran diluar kelas sepeti misalnya PBL atau PJBL contohnya membuat hasil karya yang tidak mungkin dilakukan di sekolah tetapi di rumah,ketika siswa mengerjakan tugas karya di rumah tidak mungkin guru selalu memonitor kegiatan siswa di luar sekolah,disinilah diperlukan adanya penilaian diri dan penilaian sebaya tersebut,nah disilah penialaian keduanya harus dilakukan untuk melakukan perbandingan karena pada penilaian diri bisa saja siswa membagus-baguskan penilaiannya makanya harus dibandingkan dengan penilaian sebaya karena dalam satu kelompok ada 4 orang maka siswa akan menilai teman sekelompoknya nanti baru dibandingkan antara penilaian sendiri dan penilaian dari orang lain,apakah cenderung sama atau berbeda ?
Moderator : Silahkan kepada peserta diskusi lain yang akan beratanya lagi.
Rini :Bagaimana menurut anda tentang guru yang menilai tugas dan hasil akhirnya saja tetapi tidak menilai prosesnya misalnya tugas pembuatan permentasi tape. Bisa saja murid hanya membeli tanpa melakukan prosesnya.
Moderator : Hal itu bisa diatasi dengan menyuruh siswa mendokumentasikan proses pembuatan permentasi tape dan di presetasikan didepan umum bagaimana prosesnya dan di dokumentasinya harus ada foto peserta yang melakukan pembuatan permentasi tape tersebut akan lebih baik lagi apabila divideo.
Ibu Ruhana : Ya betul,atau bisa saja guru memberi tugas dengan produk yang tidak ada dipasaran misalkan membuat tape dari ubi jalar atau kentang karena sam-sama karbohidrat dan mereka mau tidak mau harus bikin karena mau beli mau beli darimana. Guru itu harus kreatif harus lebih pintar guru dari pada siswanya. Terus yang rentang penilain sikap bagaimana?
Penyaji 1: Untuk menghasilkan penilaian sikap yang baik dengan cara x 100/rentangnya (1-4,berarti rentangnya 4)
Moderator : kesimpulan dari diskusi kami pada RPP yang telah dibahas, keduanya ada yang sudah sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan ketentuan pembuatan RPP, begitupun juga dengan penilaian sikap yang belum sesuai dengan Permendikbud 104/14.
Sekian presentasi kelompok kani, terimakasih wassalamualaikum Wr. Wb.
Peserta Diskusi : Waalaikumsalam Wr. Wb.